Layanan yang prima kepada pelanggan merupakan suatu keharusan bila kita tidak ingin tergeser dari persaingan dunia bisnis. Perilaku konsumen yang sudah semakin cerdas telah menempatkan kualitas layanan pada urutan teratas mengalahkan kualitas produk/jasa dalam hal pertimbangan untuk menggunakan/membeli barang/jasa. Apalagi saat ini akses keluhan pelanggan telah meluas, bila semula hanya pada surat komplain yang dilayangkan pada perusahaan, saat ini keluhan pelanggan sudah bisa ditulis dimana saja. Mulai dari Surat Kabar nasional, milis, serta berbagai sosial media yang lain. Tentu saja bila satu orang saja pelanggan merasa kecewa dengan layanan yang diberikan, berita tersebut akan dengan cepat menyebar luas sehingga bisa berakibat fatal bagi pengusaha itu sendiri.
Berikut ini adalah
pengertian dan definisi layanan:
1. Suparlan (2000:35)
Pelayanan
ialah sebuah usaha pemberian bantuan ataupun pertolongan pada orang lain, baik
dengan berupa materi atau juga non materi agar orang tersebut bisa mengatasi
masalahnya itu sendiri.
2. Moenir (2005:47)
Beliau
menjelaskan bahwa pelayanan ialah sebuah proses dari pemenuhan kebutuhan
melalui aktivitas orang lain secara langsung.
3. Kotler (2003:464)
Beliau
menyebutkan bahwa pelayanan (Service) ialah sebagai suatu tindakan ataupun
kinerja yang bisa diberikan pada orang lain. Pelayanan atau juga lebih dikenal
dengan service bisa di klasifikasikan menjadi dua yaitu.
- High contact service ialah sebuah
klasifikasi dari sebuah pelayanan jasa dimana kontak diantara konsumen dan
juga penyedia jasa yang sangatlah tinggi, konsumen selalu terlibat di
dalam sebuah proses dari layanan jasa tersebut.
- Low contact service ialah
klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak diantara konsumen dengan sebuah
penyedia jasa tidaklah terlalu tinggi. Physical contact dengan konsumen
hanyalah terjadi di front desk yang termasuk ke dalam klasifikasi low
contact service. Misalkan ialah lembaga keuangan.
4. Loina
Di dalam
bukunya yang bertajuk hubungan masyarakat membina hubungan baik dengan publik
(2001:138). Yang beranggapan bahwa sebuah pelayanan ialah suatu proses
keseluruhan sebuah pembentukan citra dari perusahaan, baik dengan melalui media
berita, membentuk sebuah budaya perusahaan secara internal, ataupun melakukan
sebuah komunikasi mengenai pandangan perusahaan pada para pemimpin pemerintahan
seta publik yang lainnya yang berkepentingan.
5. Moenir
Di dalam
bukunya yaitu manajemen pelayanan umum di indonesia, yang mengatakan bahwa
pelayanan ialah sebuah proses pemenuhan kebutuhan yang melalui aktivitas orang
lain secara langsung. (Moenir, 1992 : 16).
Dimana
penekanan terhadap definisi pelayanan diatas ialah pelayanan yang diberikan
karena menyangkut segala usaha yang dilakukan oleh seseorang didalam rangka
untuk mencapai tujuan guna untuk bisa mendapatkan kepuasan didalam hal
pemenuhan kebutuhan.
6. Brata
Beliau
mengeluarkan definisi yang tidak sama atau berbeda di dalam karyanya yang
mempunyai judul dasar-dasar pelayanan prima, beliau mengatakan bahwa “Suatu
pelayanan akan terbentuk dikarenakan adanya sebuah proses pemberian layanan
tertentu dari pihak penyedia layanan pada pihak yang dilayaninya”(Brata, 2003 :
9).
Dan selain itu
juga brata menambahkan bahwa suatu pelayanan bisa terjadi diantara seseorang
dengan seseorang yang lain, seseorang dan juga dengan kelompok, atau juga
kelompok dengan seseorang seperti halnya orang-orang yang berada didalam sebuah
organisasi. Yang juga memberikan pelayanan pada orang-orang yang ada di
sekitarnya yang juga membutuhkan sebuah informasi organisasi itu sendiri.
7. Hadipranata
Hadipranata
berpendapat bahwa, pelayanan adalah aktivitas tambahan di luar tugas pokok (job
description) yang diberikan kepada konsumen-pelanggan, nasabah, dan
sebagainya-serta dirasakan baik sebagai penghargaan maupun penghormatan.
8. Freed luthans (1995:46)
Freed luthans
mengatakan bahwa pelayanan adalah sebuah proses pemenuhan kebutuhan melalui
aktifitas orang lain yang menyangkut segala masalah yang ditujukan orang lain
untuk menyeleaikan masalah.
9. Groonros
Menurut
Groonros (1990:27) dalam Ratminto dan Atik (2005:2) pelayanan adalah suatu
aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak
dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen
dengan karyawan atau hal-hal lain yang di sediakan oleh perusahaan pemberi
pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau
pelanggan.
10. Sampara
Menurut
Sampara dalam Sinambela (2011:5) pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan
kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang
lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.
11. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI
pelayanan merupakan suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa
yang diperlukan orang lain.
Spesifikasi Portofolio
Layanan
Portofolio
layanan, yang memberikan pandangan manajemen-tingkat semua layanan TI ketika
mereka bergerak melalui siklus hidup layanan, adalah sistem manajemen penting
dalam ITIL. Ia memiliki tiga bagian:
- Pipa
layanan yang memegang informasi tentang layanan yang berada di bawah
pengembangan.
- Katalog
layanan yang memegang rincian semua layanan baik yang sudah di produksi
atau siap untuk pindah ke produksi.
- Pensiunan
jasa yang telah dihentikan dari penggunaan operasional. Portofolio layanan
karena itu memberikan gambaran lengkap dari semua layanan dalam
pengembangan untuk pengiriman masa depan, layanan produksi dan jasa yang
telah datang ke akhir masa produktif. Ini adalah dasar untuk mengelola
siklus penuh untuk semua layanan dalam hal kebutuhan bisnis mereka, kasus
bisnis untuk investasi, sumber daya keuangan dan lainnya yang diperlukan
untuk pengembangan layanan dan operasi, risiko yang terkait dengan pembangunan
dan pengoperasian layanan dan, mana yang relevan, bagaimana layanan akan
dibanderol.
Penyedia
layanan TI, dalam hubungannya dengan bisnis, akan mengidentifikasi sejumlah
peluang untuk investasi di layanan baru atau diubah IT. Sebelum salah satu
peluang tersebut diubah menjadi layanan, keputusan penting harus dibuat tentang
nilai dari layanan baru untuk bisnis, kapasitas penyedia layanan TI dan pasar
untuk memberikan layanan, dan prioritas relatif dari layanan yang diusulkan
dibandingkan dengan investasi potensial lainnya. Dengan kata lain, organisasi
akan membutuhkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:
- Mengapa
kita harus berinvestasi dalam layanan ini bukan sesuatu yang lain?
- Apa nilai
itu akan memberikan untuk bisnis?
- Apa yang
akan biaya untuk memberikan solusi layanan dan dapat kita membelinya?
- Apakah
kita memiliki sumber daya dan kemampuan untuk menyampaikan hal itu?
- Bagaimana
investasi ini sesuai dengan strategi kami yang lebih luas?
- Apa
ketergantungan dengan investasi lain yang sedang berlangsung atau sedang
dipertimbangkan?
MAKSUD DAN
TUJUAN
Tujuan dari
manajemen portofolio layanan (SPM) adalah untuk memastikan bahwa keputusan
untuk berinvestasi dalam layanan IT yang sehat dan sepenuhnya selaras dengan
kebutuhan dan prioritas bisnis. Setelah keputusan dibuat untuk berinvestasi,
investasi harus dikelola melalui siklus hidup, dan SPM tujuan di sini adalah
untuk memastikan bahwa investasi memberikan nilai optimal bagi organisasi.
Sebagai sistem pendukung manajemen, portofolio layanan memungkinkan organisasi
untuk menjawab pertanyaan strategis tentang layanan, pelanggan dan harga, serta
membantu mengatur prioritas dan alokasi rencana sumber daya.
Tujuan dari
SPM adalah untuk memastikan ada metodologi yang efektif untuk evaluasi
investasi potensial. Setelah investasi yang telah disepakati, tujuan SPM adalah
untuk memastikan bahwa investasi tersebut dikelola secara efektif di seluruh
siklus hidup. Antara lain ini adalah tentang memastikan pengaturan tata kelola
yang tepat berada di tempat, bahwa investasi dan kasus bisnis mereka dinilai
ulang terhadap perubahan kondisi baik di dalam dan di luar organisasi dan
realisasi manfaat dikelola dengan baik.
Tujuan dari
SPM adalah
- untuk
mengembangkan dan mempertahankan portofolio layanan yang menyediakan
gambaran lengkap dari semua layanan termasuk status mereka;
- untuk
menetapkan kondisi dan persyaratan untuk dimasukkan layanan baru dalam
portofolio layanan;
- untuk
memastikan katalog layanan dikembangkan dan dikelola sebagai bagian dari
portofolio, dan menyetujui aturan untuk mentransfer layanan ke katalog
layanan mereka pindah ke transisi dan keluar dari katalog dan ketika
mereka bergerak ke pensiun;
- untuk
memastikan portofolio layanan memenuhi persyaratan fungsional dan kinerja
para penggunanya dan bahwa kinerjanya, ketersediaan dan keamanan bertemu
setuju persyaratan;
- untuk
memastikan bahwa manajemen laporan diproduksi sesuai dengan persyaratan
pelaporan setuju
KOMPONEN PORTFOLIO LAYANAN
Portofolio
layanan berisi informasi tentang layanan di seluruh lifecy cle, memberikan
informasi tentang status layanan ketika mereka berpindah dari konsep melalui
spesifikasi kebutuhan, persetujuan, desain, transisi ke dalam operasi langsung
dan akhirnya pensiun. Informasi yang dimiliki pada setiap layanan berkembang
dan berubah saat bergerak melalui siklus hidup. Di bagian awal siklus hidup, di
sana akan sedikit lebih dari deskripsi layanan yang diusulkan dengan rincian
proposisi nilai, sponsor bisnis dan rincian dasar lainnya. Saat kita bergerak
siklus hidup, persyaratan akan ditentukan dan dimasukkan atau lintas-referensi.
Kasus bisnis akan dimasukkan bersama dengan rincian pendanaan, prioritas dan
risiko. Penawaran dan paket, biaya dan harga akan ditambahkan setelah dirancang
dan setuju. Pada saat layanan siap untuk pengiriman operasional, konten lengkap
dari portofolio layanan harus mencakup:
- Nama layanan
- deskripsi layanan
- status pelayanan
- klasifikasi layanan dan kekritisan
- aplikasi yang digunakan
- data dan / atau skema data yang digunakan
- proses bisnis didukung
- pemilik bisnis
- pengguna bisnis
- Pemilik TI
- tingkat garansi layanan, referensi SLA dan SLR
- layanan pendukung
- sumber daya pendukung
- layanan tergantung
- mendukung OLA, kontrak dan perjanjian
- biaya layanan
- biaya layanan (jika ada)
- pendapatan layanan (jika berlaku)
-
metrik
layanan.
Untuk mengelola dan memahami informasi, portofolio
layanan dipisahkan secara konseptual, dan sering secara fisik, menjadi tiga
komponen terpisah:
-
Layanan
pipeline, yang mencakup layanan yang belum pindah operasi.
-
Layanan yang
sudah pensiun, yang termasuk informasi tentang layanan yang telah diambil
keluar dari penggunaan operasional dan yang dianggap bernilai untuk
mempertahankan informasi tentang mereka.
-
Di antaranya
adalah layanan yang bersifat operasional dan mengantarkan ke pelanggan. Layanan
ini dicakup oleh katalog layanan, yang dijelaskan lebih detail di Bab 12
tentang manajemen katalog layanan. Struktur portofolio layanan dan hubungannya
dengan sistem dan area Diilustrasikan.
Dari perspektif yang lebih luas, portofolio layanan
paling baik dimasukkan sebagai bagian dari TI sistem manajemen pengetahuan
layanan penyedia layanan.
Spesifikasi Layanan dan Model Bisnis.
SPESIFIKASI LAYANAN
Spesifikasi layanan adalah metode dimana perusahaan atau seseorang menjelaskan spesifikasi atau perincian tentang layanan yang dia tawarkan. Spesifikasi layanan sangat dibutuhkan didalam perusahaan dan menjadi salah satu jembatan untuk membuat layanan dan produk sebagai Langkah dalam mensukseskan dan mencapai terget perusahaan. Spesifikasi juga digunakan untuk mencari informasi yang jelas atas apa yang harus dilakukan, supaya tidak menduga-duga terhadap apa yang menjadi tujuan perusahaan. Dan juga spesifikasi layanan ini sangat mempengaruhi kualitas perusahaan.
MODEL
BISNIS
Model bisnis adalah model yang
menjabarkan atau menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan mendapatkan
keuntungan. Masalah yang sering dihadapi perusahaan adalah tidak mampunya dalam
menghadapi persaingan di lapangan, karena mereka hanya fokus pada faktor
lingkungan dan perubahan. Perusahaan tersebut seringkali menjiplak model bisnis
dari perusahaan lain tanpa melakukan penyesuaian terlebih dahulu. Seharusnya
setiap bisnis memiliki ciri khas atau keunikan sehingga membutuhkan model
bisnis tersediri. Karena itu agar sebuah perusahaan mampu bersaing, maka
perusahaan tersebut harus memperhatikan proses desain model bisnisnya.
Menurut Casadesus-Masanell and Ricart,
ada tiga karakteristik utama dalam sebuah model bisnis, yaitu:
a. Model bisnis harus sesuai dengan
tujuan perusahaan.
b. Model bisnis harus mampu memperkuat
dirinya sendiri.
c. Model bisnis harus yang profesional.
Indikator keberhasilan model bisnis
adalah ditinjau dari kemampuannya dalam mengatasi ancaman pesaing yang
meliputi:
1. Replikasi atau menjiplak suatu model
2. Terbacanya seberapa besar kekuatan
model perusahaan
3. ketidakfokusannya terhadap pasar,
4. Mampunya produk pesaing mengambil
pasar produk yang dimiliki perusahaan.
Dalam model bisnis ini ada
beberapa keuntungan diantaranya :
1. Membantu perusahaan
untuk mendapatkan informasi terkait bagaimana, dimana, dan kapan produk
yang dihasilkan akan berfungsi dengan maksimal.
2.
Model bisnis yang baik
akan melemahkan kompetitor.
3. Merubah kompetitor menjadi sekutu.
sumber :
http://anggiefy.blogspot.com/2018/05/manajemen-pelayanan-portfolio-chap10.html
https://hsaputr-a.blogspot.com/2019/05/service-portofolio-management.html
specification of services and business models – Putra Fajar (wordpress.com)
Komentar
Posting Komentar